Masih suka Reel To Reel Untuk Dapatkan Pengikut Facebook, Jangan Lagi Deh!
Pada dasarnya, R to R itu di sarankan oleh facebook sebagai bagian untuk memperkenalkan konten milik kita kepada orang lain untuk mendapatkan pengunjung sekaligus pengikut.
Sarana ini memang diberikan khususnya pada para kreator pemula atau yang masih baru bergabung di facebook profesional.
Bahkan facebook sendiri memberikan tugas harian yang harus kita selesaikan, yang termasuk salah satunya menyarankan untuk mengikuti orang yang telah mengikuti kita.
Tujuannya ketika pemirsa kita ajak mengunjungi profil atau halaman kita, harapannya mereka dapat menikmati konten kita selanjutnya maka tidak menutup kemungkinan akan setia menonton konten kita secara berkelanjutan.
Mengenal Reel to Reel yang biasa dilakukan para kreator facebook
Namun Jika kalian termasuk yang suka melakukan kegiatan R to R ini, sebaiknya mulai sekarang hindari deh. Sering kali kita menemui teman-teman kreator fb mengajak satu sama lain untuk saling support dengan melakukan Reel to Reel ini.
Reel to Reel atau biasa disingkat R to R, merupakan kegiatan saling kunjung halaman facebook untuk menonton videonya.
Tujuannya adalah untuk memperoleh pengunjung sekaligus menambah jam tayang secara instant, selain itu juga sebagai sarana untuk saling follow.
Banyak pula yang beranggapan bahwa melakukan R to R merupakan salah satu cara praktis mendapatkan follower sekaligus memperoleh pengunjung dan meningkatkan jam tayang.
Padahal praktik tersebut tidak sepenuhnya dibenarkan, bahkan seharusnya di hindari loh. Mengapa demikian, lebih jelasnya kita akan bahas secara detail mengenai apa itu R to R dan bahaya dari aktivitas ini.
Video hasil Reel to Reel akan sepi penontonnya
Ketika kalian memutuskan untuk terjun sebagai konten kreator, maka kalian sudah harus siap akan segala resikonya antara lain sepinya pengunjung, caci maki netizen, dan banyak lagi.
Namun bukan berarti itu semua menyurutkan tekat dan semangatmu, teruslah berjuang dan buatlah konten semenarik dan sekreatif mungkin agar dapat memperoleh pengunjung yang banyak.
semakin kontenmu di minati pengunjung, kalian tidak akan repot dengan uruan reel to reel lagi. Karena pada hakekatnya kegiatan itu hanya akan membuat membuat kontenmu ramai sesaat saja. Artinya ketika kalian menghentikan aktivitas R to R, maka otomatis pula konten langsung sepi kembali.
Reel to Reel yang dilakukan terlalu over merupakan aktivitas curang
Sebagai seorang kreator konten, kita dituntut untuk kreatif, dan cerdas dalam membuat konten. Menciptakan sebuah konten ataupun video yang bagus, bermutu dan layak untuk ditonton, merupakan tujuan utama kita sebagai konten kreator.
Konten yang bagus dan bermanfaat, akan mendapatkan pengunjung secara alami. Mereka akan menonton video kita karena kebutuhan, tingkat kerelaan tersebut juga mendorong mereka (para pengunjung) memberikan apresiasi terhadap kita bisa berupa like, koment, dan bintang.
Untuk mendapatkan pengunjung setia, konten kreator seharusnya mampu berinteraksi dengan pengunjung, berusaha menyuguhkan konten sesuai kebutuhan pengunjung, bukannya melakukan aktivitas R to R!.
Ketika kita mampu memanajemen pengunjung setia, maka mereka akan secara suka rela berlangganan video kita, mereka rela membayar langganan tersebut tentunya karena ada hal yang bermanfaat dan dibutuhkan.
Sedangkan jika yang kalian lakukan adalah R to R, maka anda termasuk seorang kreator yang curang, bukankah lebih baik memperbaiki konten kita agar lebih menarik lagi daripada sibuk melakukan R to R?
Seorang konten kreator diterima sebagai partner facebook karena memiliki talenta dalam membuat konten yang bagus, original, kreatif, dan mampu menarik pengunjung secara alami. Bukan pengunjung buatan yang dilakukan dengan cara yang curang.
Aktivitas Reel to Reel dapat merusak algoritma
Yang perlu teman-teman sekalian ketahui sebagai konten kreator facebook, bahwa konten yang sudah kalian terbitkan itu nantinya akan di sebarluaskan oleh facebook secara otomatis seluas-luasnya sesuai dengan minat pemirsa.
Proses pemetaan dan penyebaran konten menyesuaikan minat pemirsa itulah yang disebut dengan algoritma facebook.
Jika yang kalian lakukan adalah R to R maka secara tidak langsung telah merusak fungsi algoritma itu sendiri.
Konten kalian yang dihasilkan dari saling kunjung tersebut, hanya akan tampil sesaat di pemetaan facebook, itupun karena aktivitas R to R yang sudah kalian lakukan tersebut.
Belum tentu mereka yang mengajak kamu R to R memiliki minat terhadap kontenmu, begitupun sebaliknya maku belum tentu menyukai konten dia, sehingga yang kalian lakukan hanyalah tidak lebih dari sekedar kebohongan demi view sesaat saja.
Algoritma facebook akan selalu merekomendasikanmu kepada mereka yang membutuhkan dan minat dengan kontenmu. Dan proses itu berlangsung secara konsisten, selama kamu mampu menghadirkan konten yang sesuai keinginan mereka.
Kalian tidak perlu repot-repot mencari pengunjung, biarlah algoritma facebook bekerja sebagaimana mestinya. Fokuslah membuat konten yang bermutu sesuai dengan minat pengunjung, udah itu saja tugasmu.
Reel to Reel menyebabkan dismonetisasi
Ini hal yang paling ditakutkan oleh seorang konten kreator, dinama kelayakannya sebagai seorang konten kreator ditangguhkan atau bahkan di berhentikan.
Alasannya tentu saja karena melakukan trafik palsu dengan aktivitas R to R tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa profil facebook kamu akan selalu nilai secara berkala oleh facebook.
Selama kalian tidak melanggar pedoman komunitas, maka profilmu akan selalu di rekomendasikan oleh facebook. Begitupun sebaliknya, jika konten kalian kurang bermanfaat dan pengunjungnya hanya dihasilkan dari R to R maka besar kemungkinan profilmu tidak mendapatkan rekomendasi lagi.
Ketika kalian berhasil menjadi partner, atau sudah dimonetisasi maka artinya kalian akan mendapatkan bayaran dari hasil konten yang sudah kalian terbitkan.
Siapa yang membiayai atau mendanai kontenmu? Tentu saja para pemasang iklan yang berlangganan di facebook. Para pemasang iklan tersebut berupaya agar produk atau iklannya tersebar seluas-luasnya sesuai dengan minat.
Tentu saja proses penyebaran iklan itu di bantu algoritma facebook, yaitu agar iklan yang tayang tersebut dijangkau sesuai dengan tujuan dan minat pengunjung.
Lantas bagaimana jadinya jika iklan tersebut tayang pada orang yang tidak tepat? maka bisa dikatakan iklan menjadi tidak tepat sasaran. Hal tersebut akan merugikan pihak pemasang iklan.
Ketika pemasang iklan merasa dirugikan, lalu berhenti berlangganan, maka disitu facebook juga akan di cap gagal dalam mengelola penayangan iklan.
Selanjutnya ketika facebook tahu bahwa aktivitas R to R yang kalian lakukan adalah penyebab biang kerok dari rusaknya sistem algoritma dan menurunnya kepercayaan pemasang iklan, maka sudah bisa di pastikan akun ataupun profil kalian akan di depak dari partner facebook.
Posting Komentar untuk "Masih suka Reel To Reel Untuk Dapatkan Pengikut Facebook, Jangan Lagi Deh!"